Setiap kita akan mengalami atau pernah mengalami di mana kita berusia remaja. Sweet Seventeen sering di gunakan dalam istilah dimana remaja putra dan putri memasuki usia 17 tahun. Usia yang begitu indah. Ibarat bunga yang sedang mekar menebarkan aroma wangi hingga terlalu banyak keindahan yang bisa menikmati dan dinikmati di usia ini.
Ya.. kadang waktu berubah dan berlalu begitu cepat. Belum puas kita menikmati masa kanak-kanak kini telah masuk usia remaja, dan belum puas kita menikmati masa remaja kini telah memasuki usia dewasa bahkan sebentar lagi memasuki usia senja.
Andai saja boleh kita meminta ingin rasanya usia kita tak beranjak dari usia 17 tahun. Enggan rasanya memasuki usia dewasa yang sepertinya usia penuh tuntutan, masalah dan problematika yang tak kunjung mereda. Itulah kenyataan hidup ini pait, getir, senang, gembira dan beraneka macam rasanya. Jika kita menyadarinya adanya kita juga awalnya tidak ada dan sedang menuju ketiadaan.
Hidup ini hanya berganti pake sementara. Rumah yang kita tempati hari ini sebelumnya juga milik orang, atau bahkan belum pernah ada kemudian kita membangunnya. Dan setelah kita tidak ada mungkin juga akan berpindah tangan kepada keturunan kita atau bahkan berpindah tangan kepada orang lain sebagai pengganti generasi berikutnya.
Sadar tidak sadar atau mau tidak mau kita harus mau menyadarinya bahwa sesungguhnya hidup ini memang singkat bahkan terlalu singkat. Ada orang yang di berikan panjang usia namun sedikit kemanfaatannya atau bahkan ada orang yang di berikan usia sedikit namun penuh manfaat. Jika boleh meminta tentu kita minta panjnag usia dan penuh kemanfaatannya.
Jika kita telah menyadarinya bahwa adanya kita juga nanti akan tiada, maka marilah kita manfaatkan usia kita yang terlalu singkat ini dengan menabur penuh kemanfaatan bagi diri kita sendiri, keluarga maupun sesama. Melakukan hal-hal yang kecil hingga hal-hal yang besar yang penting bernilai ibadah.
Tiga hal kelak yang akan kita tinggalkan setelah kita tiada yaitu anak-anak yang sholeh sholehah yaitu do"a mereka yang selalu menerangi jiwa kita di alam lain, yaitu alam yang tidak pernah kita ke sana dan sekali ke sana kita takkan pernah lagi melihat alam dunia fana ini.
Ilmu yang bermanfaat yaitu ilmu yang selalu kita amalkan, kita sebarkan dan kita ajarkan kepada mereka dan ilmu itu terus membawa manfaat bagi banyak orang termasuk anak-anak kita sendiri meski itu hanya kalimat Bismillah.
Harta yang kita sedekahkan bagi sesama yang masih terus di gunakan sekalipun kita sudah tidak ada meski itu hanya sebuah batu bata yang kita letakkan ketika ada pembangunan jalan di depan rumah kita. Barangkali recehan yang kita sumbangkan sebagai obat dahaga bagi anak-anak yatim atau fakir miskin yang kebetulan kita temui di sudut jalan yang kita hanya memandangnya sebelah mata.
Sahabat ingatlah bahwa sekecil apapun yang kita lakukan di dunia ini akan mendapatkan balasan sekalipun itu hanya sebesar biji bayam. Berbuat baiklah dari kebaikan dan jangan berbuat baik dari kejahatan sekecil apapun kejahatan tetap bernilai jahat dan sekecil apapun kebaikan tetap bernilai baik. Sadarilah hari ini bahwa kita masih hidup sesungguhnya hanya menunggu giliran untuk mati. Dan apapun yang kita dapatkan dari cara dholim maka kelak amal itulah yang akan mendholimi kita.