Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Rambu-Rambu Kehidupan Bermasyarakat

Pagi ini kami mencoba belajar lebih banyak tentang kehidupan ini. Salah satu cara kami belajar adalah dengan cara mencari rujukan baik itu dari tulisan di koran, website, blogspot dan berbagai macam sumber lain agar kami bisa menjadi lebih baik. Terlebih karena kita hidup bermasyarakat yang berasal dari berbagai suku, agama, sosial budaya yang berbeda, untuk itulah perlu kita terus belajar agar apa yang kami ucapkan dan kami lakukan tidak bertentangan dengan norma kehidupan. Dalam pencarian itulah kami menemukan link sebagaimana judul di atas yaitu tuntunan hidup bermasyarakat. Semoga dengan membaca artikel ini semakin menambah khasanah keilmuan kita agar apa yang kita lakukan menjadi amal kita kelak ketika kita harus menghadap sang qolik. silakan baca link berikut klik di sini

ING NGARSO SUNG TULODHO

Dalam kesempatan postingan saya kali ini sebenarnya bebarengan dengan peringatan hari kartini, ya cuma lewat sehari. Namun demikian saya tidak akan memposting hal-hal yang berhubungan dengan hari kartini karena sudah banyak sekali artikel yang berhubungan dengan hari besar tersebut. Namun jika di lihat antara peringatan hari Kartini dan judul di atas masih ada sinkronnya meski maksa dikit, yaitu dunia pendidikan karena anak-anak kita sedang menghadapi ujian akhir tahun. Hampir semua dunia pendidikan tau apa arti judul di atas. Satu falsafah yang disampaikan oleh tokoh pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara . Falsafah tersebut berarti sebagai seorang pemimpin entah itu pemimpin laki-laki ataupun pemimpin perempuan sebaiknya tau makna dan juga bisa mengamalkannya. Bahwa seorang pemimpin ketika ia berada di garis depan bisa menjadi contoh baik sikap, mental dan prilakunya. Bagaimana ketika seorang pemimpin perkataanya tidak bisa menyejukkan hati orang-orang yang di pimpinya. ...

MENGAWALI BISNIS, INGAT MASA BALITA

Untuk yang kesekian kalinya saya sampaikan kepada semua mitra-mitra saya. Jangan pernah berhenti untuk terus belajar dan mencoba, galilah setiap kendala yang ada dan fikirkan jalan keluarnya. Setiap kita mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang mana kita mensikapinya. Masalah itu sebenarnya hanya satu berat ringannya tergantung diri kita memposisikan masalah itu sendiri. Mungkin kita lupa, bahwa kita semua pernah balita. Masih ingat ?, tentu tidak masa balita kita sendiri. Tapi pasti kita inget anak kita, adik kita, ponakan kita, ketika mereka memasuki masa balita dan sedang belajar berjalan. Anak-anak itu begitu besar keinginannya untuk bisa berjalan terkadang tidak mau di bimbing orang tuanya. Bahkan meskipun harus jatuh, tapi bangkit kembali. Jatuh lagi berguling sampai bibir pecah, bangkit lagi. Terjerembab bangun lagi meski lutut luka dan berdarah bangkit lagi. Memang sakit tapi sakit itu lepas dengan sendirinya manakala mereka menang...

MONGGO.., SILAKAN MASUK

Pernahkan kita temui seseorang yang begitu kita menawarkan produk maupun bisnis langsung sinis dan memandang sebelah mata terhadap apa yang kita tawarkan ? pasti pernah. Ada beberapa penyebab orang bersikap demikian. Mari kita identifikasi satu persatu. Penyebab pertama orang tersebut pernah melakukan bisnis seperti apa yang kita lakukan namun karena satu dan lain hal akhirnya ia harus memutuskan untuk berhenti sebelum ia berhasil. Faktor lain di antaranya karena terlalu semangatnya ia mengikuti rasa emosi dan merasa tergesa-gesa untuk berhasil, sementara dirinya belum cukup matang dalam menangani masalah atau menguasai bisnisnya, sehingga baru tertimpa sedikit kendala lebih banyak keluhnya daripada mikirnya. Hal tersebut membuat trauma yang berlebihan akhirnya menebar fitnah bahwa bisnis yang pernah ia tekuni tidak benar. Cenderung menyalahkan rekan bisnis, perusahaan maupun system kerjanya. Bahkan saking kecewanya ia menjadi antipati terhadap bisnisnya dan berbicara kepada...