Langsung ke konten utama

MENGGAPAI SEBUAH KEAJAIBAN

"Saya ngga percaya kalau hanya dengan positif thinking kita bisa meraih sebuah kesuksesan, apalagi hanya dengan sering-sering membayangkan apa yang kita inginkan kita bisa sukses". Dialog barusan membuka obrolan santai sembari makan siang kami hari itu bersama temen-temen sekantor. Ya meja segi empat di ruang bawah itu memang sering menjadi ajang diskusi kami, baik temen sekerja ataupun ketika kami sedang menerima tamu kantor.

Menanggapi pendapat di atas sah-sah saja. Setiap orang mempuyai pendapat yang berbeda karena berbagai alasan. Bagimana dengan anda sendiri ?. Saya juga tidak akan memaksa anda untuk percaya atau tidak pendapat tersebut, mari kita hargai sebuah perbedaan untuk mencari kesamaan visi dan misi kedepannya. Tapi saya akan sharing sedikit pengalaman yang sudah berkali-kali saya alami. Berkali-kali ya artinya bukan cuma sekali.

Akhir tahun 2010 sekitar pertengahan bulan Desember, hati saya merasa resah. Bagaimana tidak, warung kelontong yang sudah saya kelola hampir 10 tahun bersama istri tercinta berangsur-angsur mengalami penurunan omzet yang cukup drastis. Padahal dari penghasilan inilah cukup membantu ekonomi keluarga. Baik untuk makan sehari-hari ataupun untuk tambahan biaya anak-anak sekolah kami.

Saya harus berfikir keras untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini. Mulai dari penambahan modal, peningkatan pelayanan, memberikan harga yang bersaing tetap tidak bisa mendongkrak omzet seperti sebelumnya.Saya mulai menganalisa kenapa bisa demikian. Ternyata hal yang saya alami juga sama di alami oleh pemilik warung kelontong yang tinggal di satu komplek dengan saya. Kami berfikir keras untuk menemukan jawabannya.

Akhirnya mulai ada titik terang penyebab semua ini. Wah ternyata dengan masuknya minimarket-minimarket hingga ke perumahan cukup efektif membunuh para pedagang kelontong seperti kami. Apalagi lingkungan sebesar komplek kami didirikan tiga minimarket sekaligus di tambah satu supermarket yang sudah cukup punya nama di negeri ini. Habis sudah riwayat warung kelontongku. Untuk melawan mereka jelas tidak mungkin karena sudah pasti membutuhkan investasi yang lebih besar lagi.

Dari sinilah saya berfikir bahwa saya musti banting setir. Saya harus ganti usaha, tapi mau jualan apa ya.. jangan di tanya masalah modal, kami benar-benar sudah kehabisan modal. Tapi saya bersyukur bahwa saya masih punya stok ide yang tidak akan pernah habis jika saya gali, bahkan setiap hari kita gali akan selalu lahir ide-ide baru. Namun ide dan semangat dan cita-cita saja juga tidak cukup untuk merealisasikan usaha yang baru. Dengan ide yang saya dapatkan di tambah sedikit ilmu browsing di internet tercetuslah ide untuk jualan mie ayam. Ternyata tuh masyarakat kita Indonesia termasuk konsumen mie terbesar kedua sedunia setelah Cina. Dahsyat bukan, That's good idea.

Berbekal ide itulah saya mulai ngamen ke temen-temen, menceritakan tentang ide itu dengan penuh antusias. Karena modal ngga punya ya.. kerjasamalah yang saya tawarkan kepada mereka. Berbagai macam tanggapan mulai saya terima. "Wah, kenapa mie ayam ? kan udah banyak yang jualan mie ayam". ada lagi yang bilang," wah jualan mie ayam, berapa keuntungannya, gimana klu ngga tercapai BEP nya". Keren ya.. tukang mie saja ngga kalah sama pengusaha besar harus ngitung BEP alias Break Even Point. Tapi saya tidak pernah merasa gentar dengan penolakan-penolakan itu. Semua penolakan saya terima dan saya bungkus rapat-rapat jika saya sudah mulai lelah dan jenuh bungkusan itu saja keluarkan dan saya jadikan amunisi untuk menggenjot semangat lagi dan lagi. Toh akhirnya habis juga stok penolakan itu karena ada satu kenalan yang bersedia menerima kerjasama yang saya tawarkan.

"Tapi saya maunya buka sepuluh outlet. Satu outlet kita anggarkan sepuluh juta investasinya sepuluh outlet seratus juta, tapi kamu harus bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaannya". Glekk... ciut juga nyaliku sambil keluar keringet dingin, antara berani dan tidak. Akhirnya saya minta waktu untuk berfikir lagi. Setelah beberapa hari berfikir akhirnya saya ajukan alternatif baru. "Boss, mengingat tanggung jawab saya besar, bolehkah saya berguru dulu kepada tukang mie. Karena saya terus terang belum ada pengalaman dalam pembuatan dan pengelolaan kedai mie".Dan "oke" jawabnya singkat.

Setelah saya menemukan tempat untuk berguru sebagai syarat kepatuhan kepada sang master mie saya harus transfer sejumlah dana sekian juta sebagai lambang kemitraan. Dengan penuh percaya diri akhirnya saya jawab, oke pak, akan segera saya transfer. Lagaknya seperti punya stok duit segudang. Padahal kondisi keuangan sedang benar-benar pait, tapi kan kita punya mitra yang siap membackup pendanaan.

Tibalah waktunya dua hari lagi saya harus menyerahkan dana tersebut, tepatnya hari selasa, bulan dan tahunnya saya sudah lupa. Dengan penampilan yang begitu rapi dan penuh percaya diri saya menghadap si boss penayandang dana tersebut. "Maaf dulu pak Amir, untuk semantara alokasi dana kita gunakan dulu untuk usaha lain". Glek... kembali keringet dingin mulai membasahi dahiku. Tapi bener-bener tidak ada rasa kecewa dalam diri saya, karena sudah saya serahkan semua kepada Tuhan. Saya hanya manusia biasa ikhtiar sudah saya tempuh bagaimanapun keputusan terbaik ada di tangan Tuhan. Akhirnya saya jawab," Oke pak, ngga papa, brangkali lain waktu proyek ini bisa kita lanjutkan. Dan setelah ngobrol sedikit saya pamit pulang.

Dalam perjalan pulang itulah pikiran saya berkecamuk. Dari mana saya akan dapatkan sejumlah uang untuk membayar uang kemitraan itu. Dalam situasi seperti itulah Tuhan mulai mengulurkan tangannya untuk memberikan bantuan kepada kita. Inilah yang saya maksud dengan keajaiban. Ketika akal pikiran kita sudah mentok dan menurut logika sudah game over, Tuhan mulai berbicara dengan caraNya.

Meski saya sudah mendapat kepastian penolakan pendanaan awal itu, tapi saya tidak menelpon sang master mie, karena memang tidak ada maksud untuk membatalkan kesepakatan yang sudah kita buat selama beberapa hari sebelumnya. Akhirnya tibalah hari kamis hari di mana saya harus mntransfer dana tersebut. Dari pagi saya hanya terdiam. Meski satu hari, satu jam, bahkan satu menitpun kita masih berharap akan adanya keajaiban.

Tepat pukul 14.00 saya di telefon sebuah bank pemberi kredit yang mengabarkan bahwa saya mendapatkan fasiltas pinjaman sebesar dua belas juta. Dan dana akan saya terima paling lambat hari senin atau selasa minggu berikutnya. Dengan kesepakatan pengembalian dana selama satu tahun dengan syarat dan ketentuan yang sudah kita sepakati. Saya langsung menelpon sang master mie bahwa saya mohon maaf karena tidak bisa transfer hari ini, dan akan saya transfer selasa minggu depan. Sang master mie pun mengabarkan ngga ada masalah dan saya tidak di kenakan biaya apapun atas tertundanya pembayaran itu.

Akhirnya semua berjalan sesuai dengan date line yang sudah di buat, dan dana sebesar itu pas tak tersisa sedikitpun untuk keperluan kemitraan, renovasi tempat dan keperluan lainnya. Usaha mie itu masih berjalan hingga hari ini dan cukup memberikan sumbangan dana yang lumayan bagi kelangsungan hidup keluarga saya.

"Saya ngga percaya kalau hanya dengan positif thinking kita bisa meraih sebuah kesuksesan, apalagi hanya dengan sering-sering membayangkan apa yang kita inginkan kita bisa sukses".

Tanggapan saya dari kalimat di atas adalah bahwa saya setuju. Jika kita mempunyai keinginan memang tidak cukup hanya membayangkan atau sekedar positif thinking terhadap apa yang kita ingini. Sukses itu memerlukan pemikiran dan kerja keras. Dan yang tidak kalah penting adalah ACTION. Jangan pedulikan berapa kali hari ini harus di tolak, harus di hina, harus di rendahkan atau bahkan mendapat cercaan dan makian.

Tuhan memberikan ujian sulit agar kita nantinya menjadi mudah, ujian berat agar semakin ringan ke depannya. Sadarilah bahwa tidak ada ujian yang sifatnya permanen. Kita sekolah di SD enam tahun ujian paling lama enam hari, di SMP tiga tahun ujian paling lama tiga hari. Jadi jika anda merasakan anda di uji seumur hidup berarti ada yang salah dan mesti di perbaiki, karena tidak ada ujian seumur-umur. Yakinkan diri bahwa perjuangan kita hari ini hanyalah sementara agar kita lekas naik level secepatnya. Sabar, konsisten, terus berdo'a dan berharap, action dan nantikan dan yakini keajaiban tangan Tuhan akan datang menghampiri kita. "Mie Garuda menyajikan makanan sehat bebas kimia dan pengawet, makanan ala resto dengan harga sangat terjangkau". Tetap Semangat.
Album Mie Ayam Garuda : http://www.facebook.com/EsinKuraecin/photos_albums
Photobucket

Postingan populer dari blog ini

BISNIS KECIL, MODAL KECIL, RESIKO JUGA KECIL

Judul artikel yang saya tulis di atas bukan bisnis main-main, meski serba kecil. Bisnis ini bisa anda jadikan pembelajaran ketika hendak berbisnis besar, dengan modal besar dan tentu resiko juga besar. Bisnis yang ingin saya sampaikan di sini adalah bisnis pulsa. Kenapa bisnis pulsa ? ya pulsa saat ini bisa di bilang lebih pokok daripada makanan pokok. Jika kita punya 5 ribu masih mending untuk beli pulsa daripada beli makanan yang membuat perut kita kenyang. Melihat dari peluangnya, bisnis pulsa ini sangat-sangat terbuka untuk siapa saja, dimana saja dan kapan saja yang penting anda dapat sinyal, dan dimana saja. HP ngga perlu hp yang canggih, apalagi jika kita punya hp yang canggih akan lebih mantap lagi kinerjanya. lalu apa saja kelebihan dari bisnis pulsa ini di banding bisnis yang lain. Yang pertama bisnis ini tidak memerlukan hardware yang harganya jutaan, bahkan dengan HP yang anda punya saat ini yang penting bisa kirim sms anda sudah bisa memulainya. Tidak memerlu...

MENGATASI PENYAKIT BINGUNG

Membaca judul di atas saya jadi senyum-senyum sendiri. Ngga tau kenapa awalnya mau nulis artikel, tapi karena dari tadi masih melototin tust keyboard dan layar yang masih kosong, maka terlintaslah pikiran untuk membuat judul ini. Semoga anda ngga ikutan bingung ya.. Kalimat ini juga sering saya denger dari mitra-mitra baru saya yang baru joint di oriflame khusnya dari jaringan mbak Dini. Ketika saya mengingatkan mereka, untuk segera action jawabannya "masih bingung mas". Mungkin anda masih bingug karena masih canggung untuk menjalankan bisnis ini. Masih malu untuk menawarkan produk-produknya, atau juga masih bingung karena ngga punya dana untuk menjalankannya. Atau karena masih malu-malu karena joint di bisnis. Ya.. saya menyadari itu semua, karena penyakit bingung ini sudah ada sejak jaman nenek moyang kita. Entah itu penyakit turunan atau penyakit kronis atau apalah istilahnya yang jelas penyakit ini masih banyak menghinggapi seluruh umat manusia sampai hari ini....

Buku Diary Garpu Tala

Buku Diary Garpu Tala Ust. Nasrullah Buku Diary Garpu Tala merupakan buku kedua dari Ust. Nasrullah pengarang buku Rahasia Magnet Rezeki yang begitu dahsyat isinya. Buku ini berisi kisah-kisah nyata dari para pengamal Rahasia Magnet Rezeki. Apa itu metode Garpu Tala, Bagaimana pengamalannya dalam keseharian kita ? dan masih banyak lagi cerita-cerita luar biasa dari buku ini. Untuk sementara di buka Pre Ordernya dulu ya, buku akan di cetak terbatas dan akan beredar Inshaa Allah mulai April 2018, jadi pastikan nama anda sudah ada dalam daftar Pre Order Kami. Harga tersebut harga resmi dari Ust. Nasrullah yang di tetapkan, jadi kami tidak menjual lebih murah atau lebih mahal tapi sesuai amanah beliau, karena hanya keberkahan yang kami harapkan bukan sekedar mengejar keuntungan Order Via Tokopedia