![]() |
Sore itu aku dan rekan bisniku bercengkarama di ruang kerjanya yang cukup lumayan nyaman. Sebenarnya sih ruangannya ngga terlalu besar tapi di tata apik dan sangat menarik. Dengan konsep minimalis serba praktis, sehingga untuk meraih segala sesuatu yang ia butuhkan tidak perlu beranjak dari tempat duduknya.
Hujan rintik-rintik dari siang tadi masih menyisakan suara gemericik air mengalir mengusik obrolan kami. Ya di temani secangkir kopi hangat dan beberapa potong kue sesekali kita tertawa lepas sekedar melepas penat.
Cerita kita mengarah ke masa lalu ya.. kira-kira sepuluh tahun telah lewat ketika ia meritis usaha ini. Bermula dari sebuah toko kecil yang menjual berbagai macam kebutuhan bahan bangunan yang ada di tokonya. Ngga ada pilihan lain. Sekolah tinggi juga tidak, koneksi apalagi. Terlebih berasal dari keturunan yang berbeda dengan kebanyakan orang di negeri ini. Tapi jangan di tanya semangat wirausahanya hebat tak tertandingi. Tawaran untuk memasarkan satu produk ternama yang ia tekuni sejak sepuluh tahun lalu kini sudah puluhan merk bergengsi ia pegang. Berbagai instansi perbangkan hingga tawaran membuka pabrik sendiripun iadapatkan.
Jika hari ini saya melihat keadannya berbanding terbalik dengan kondisi sepuluh tahun yang lalu. Tinggal di komplek perumahan bergengsi, armada kendaraan perusahaan yang berderet dan berbagai macam investasi tak pernah terbayangkan sebelumnya, kini sudah ada di genggamannya.
Falsafahnya cukup sederhana. Untuk bisa sukses kita tidak perlu menjadi manusia serba bisa alias James Bond, tapi cukuplah ketekunan menjadi teman sejati saat menghadapi berbagai ujian, cobaan, makian, hinaan dan berbagai macam hal-hal yang sangat tidak mengenakan perasaan ketika kita sedang merintis suatu usaha.
Ia sering mengingatkan kepada saya. Bukankah sekarang banyak orang yang mempunyai keterampilan banyak sekali, justru keterampilannya itulah yang menjadi penghambat kemajuan kariernya, Kenapa ? karena terlalu banyak pilihan sehingga ketika ia merintis satu bidang usaha bertemu dengan sedikit kesuliatan buru-buru di tinggalkan karena masih banyak pilihan lain.
Demikian juga mereka yang mempunyai titel tinggi hingga ber M-M. Mana ada Seorang sarjana yang mau di suruh nyales seperti saya, keluar masuk daerah menjajakan barang dagangan yang hampir setiap hari bertemu dengan penolakan. Harus bersaing dengan produk yang sejenis bahkan tidak jarang kita bertemu dengan mereka yang mempunyai modal cukup besar sehingga bisa mempermainkan harga suka-suka mereka.
Tapi justru tempaan di lapangan itulah yang membuat saya makin bijaksana. Sabar dalam merintis usaha karena tidak ada usaha yang bisa di rintis dalam waktu yang begitu cepat. Bulan ini kita merintis usaha dan pengennya bulan depan sudah bisa memetik hasilnya. Itu sama saja dengan mimpi di siang bolong. Jika kita merintis usaha hari ini maka lihatlah dua atau tiga tahun ke depan. Kita baru bisa mengukur diri bahwa usaha yang kita tekuni saat ini layak atau tidak untuk terus di perjuangkan.
Tekun, karena hanya ketekunan itulah kita bisa tau dan makin paham. Hal-hal apa saja yang membuat usaha kita makin maju atau makin mundur. Kita juga belajar tengan sikap, mental dan prilaku atau sering di singkat dengan (SMP) kita kepada para pelanggan kita. Bahkan ketekunan masih bisa mengalahkan orang genius sekalipun. Kita boleh Genius tapi jika tidak sabar dan tidak tekun maka sia-sia juga kejeniusan kita, tidak banyak membantu dalam merintis usaha kalau hanya pinter doang.
Waktu tidak terasa begitu cepat, jam di dindding sudah menunjuk pukul lima sore, Artinya semua karyawan sudah siap-siap meninggalkan kantor karena harus di kunci semua. Hebatnya ia meski sudah menjadi seorang boss di perusahaannya sendiri ia tetap harus disiplin. Saat masuk jam delapan pagi ia sudah berada di ruang kerjanya, begitu juga ketika sudah jam lima sore ia harus meninggalkan kantor meski masih ada perkejaan yang belum terselesaikan. Terakhir ia berpesan, "Mendidik mereka tidak perlu dengan banyak bicara, cukuplah kita lakukan terlebih dahulu jika kita ingin agar mereka melakukan untuk kita, dengan begitu mereka akan menduplikasi apapun yang kita lakukan dengan cepat. Maka jangan lakukan hal-hal yang bertentangan jika itu tidak ingin di duplikasi oleh mereka".
Mantap boss, trimakasih atas wejangannya. Meski masih banyak lagi ilmu yang belum saya dapat saya akan dengan sabar menunggu wejangan berikutnya agar keberhasilannya juga bisa saya raih sebagaimana keberhasilan yang sudah di raihnya. Tetap Semangat !!!.